Tuesday, May 26, 2020

Ied Mubarak 1441 H

Subhanallah lebaran tahun ini akan menjadi lebaran yang punya kesan mendalam dan akan selalu dikenang selama hidup sy. Gak pernah terbayangkan selama ini bahwa sy, kami sekeluarga harus merasakan lebaran semacam ini. Masih dalam masa pandemik covid 19, sy harus menjalankan ibadah puasa dengan kondisi di rumah aja. Apa kesannya?



Alhamdulillah.. 

Ramadhan dan Syawal tahun ini keluarga kami lebih fokus menjalankannya.  Tetap dengan aktivitas sy menjalankan usaha kuliner, tetapi lebih tenang dan nyaman. Kok bisa? Iya bisa. Sy ga harus sibuk membagi waktu untuk menyiapkan acara buka bersama, yang biasanya tiap tahun rutin ada. Entah itu dari kolega suami, dari teman-teman sy, dari sekolah anak2 atau dari keluarga besar kami. Bahkan biasanya di sepuluh hari terakhir Ramadhan malah jadwal bukber itu akan sangat padat. Sementara tahun ini, kami disibukkan dengan ibadah kami sendiri. Abah yang jarang menjadi imam tarawih (karena biasanya ikut tarawih di mesjid) sekarang mau gamau harus. Bahkan yang sangat istimewanya adalah Abah menjadi imam dan sekaligus khotib untuk shalat Ied. MasyaaAllah.. 


Tetapi diantara kenikmatan beribadah kami, ada terselip rasa sedih karena kehilangan momen berkumpul bersama keluarga besar. Biasanya tiap tahun, kami akan berkumpul dengan sanak keluarga yang jarang sekali bertemu. Tetapi tahun ini, cukup dengan videocall saja. Bertemu di udara. Saat ini, aplikasi zoom menjadi aplikasi yang sering digunakan untuk sekedar menyapa atau mengobrol dan bersilaturahmi. Orangtua yang kurang update pun mau gamau banyak bertanya sana sini agar bisa menggunakan aplikasi ini demi "bertemu" dengan anak2nya. Entahlah ini akan membawa dampak positif atau negatif tapi ini masih jadi andalan kami saat ini. 

Apapun yang terjadi saat ini, kita tetap patut bersyukur. Masih diberi waktu menikmati Ramadhan, masih bisa bersilaturahmi walaupun sifatnya virtual, diberi kesehatan, diberi kesibukan melakukan usaha, diberi anak2 yang sholeh, diberi rumah sebagai tempat berlindung, diberikan segala kenikmatan yang mungkin tidak semua orang bisa mendapatkannya di saat wabah pandemik seperti ini. Jadi saat bosan melanda, langsung segera ber-istighfar, dan ingat saudara2 diluar sana yang sedang berjuang masing2 untuk kelangsungan hidupnya. Teringat ada beberapa kenalan yang harus di-PHK dari tempat kerjanya, lalu gabisa membeli kuota untuk sekedar memberi informasi kepada orangtuanya bahwa dia "baik2 saja". Ya Allah, semoga kami semua bisa menjadi orang2 yang pandai mensyukuri nikmatMu.




Taqabalallahu minna wa minkum.

Siyamanna wa siya makum.

Maafkan kami lahir batin. Semoga kita berjumpa lagi di Ramadhan yang penuh barokah di tahun2 berikutnya.

Semoga Allah mau sudi mengampuni segala dosa2 kita dan mengangkat wabah dr muka bumi ini. Agar mesjid segera penuh kembali, karena anak2 sudah sangat rindu ingin shalat berjamaah di mesjid. Kabulkanlah doa kami ya Allah, karena hanya kepadaMu-lah kami meminta.

Aamiin yra

Spaghetti carbonara

Selama karantina ini, anak2 jadi SFH (school from home). Sy jd ibu guru juga akhirnya. Repot? Pasti dong.. tapi lebih repot lagi liat anak2 tanpa kegiatan kan?

..

Nah minggu ini teteh dapet proyek one week one product. Dia gak ada ide membuat produk katanya. Akhirnya dia tanya sama gurunya boleh ga kalo masak aja. Jadi produknya berupa masakan. Alhamdulillah, gurunya mengijinkan. Okelah kalo gitu kata teteh aku mau bikin spaghetti carbonara aja favorit aku.

..

Sambil kita dampingin yuk, teteh mau bikin masakan hari ini.

Kita liat yuk resepnya. Resepnya diambil dari IG @susan.gracia, yang teteh modifikasi sedikit karena bahannya ada yang ga ada.

Bahan;

200 gr pasta spaghetti
100 gr macaroni
4 slices smoked beef, potong (karena ga ada, jadi pakai sosis)
2 siung bawang putih, cincang halus
1 buah bawang bombay, cinacang kasar
500 ml susu cair uht
2 kuning telur
100 gr keju cheddar
1 genggam parmesan cheese
oregano secukupnya
1 sdm fresh parsley cincang
garam secukupnya
lada bubuk secukupnya

Cara;

Teteh maunya spaghettinya dimasukkan ke dalam sosis.


Rebus spaghetti dan sosis di dalam air yang sudah diberi sedikit minyak dan garam. Angkat lalu tiriskan.

Panaskan butter lalu tumis bawang putih dan bawang bombay hingga wangi.

Tambahkan irisan smoked beef (sy ga ada), lada bubuk, garam, oregano, dan fresh parsley cincang. Masak hingga smoked beef matang.

Tambahkan susu yang sudah dicampur dengan kuning telur.

Lalu masukkan spaghetti, keju cheddar dan parmesan cheese. Aduk rata, masak hingga mengental, koreksi rasa.

Sajikan dengan parmesan cheese.


Friday, April 17, 2020

Challenge from sudutbiru

Menjawab tantangan


Jadi postingan kali ini adalah menjawab tantangan dari sesama blogger yang tujuannya katanya sekalian kenalan buat yang belum kenal .. hmm boleh lah idenya. Memang belum ada perkenalan resmi ya tentang sy.



behind your first name:
--- jadi nama sy pemberian dr alm.bapa sy. nama itu diambil dr salah satu club sepakbola favorit beliau.. 







when's your birthday:
--- Februari klo kata orang sunda mah Pebruari



where do you live:
--- Bandung, Jawa Barat


 
tell something about your: 

wallet:
--- hmm.. banyak kertas bon.. gatau buat apa



your eyes
--- coklat? kliatannya sih coklat


 
toothbrush:
--- oralB entah yg mana jenisnya..



jewelry worn daily:
--- kacamata dong



pillow cover right now:
--- abu2



bedroom:
--- dinding tosca dengan satu jendela 



glasses:
--- pasti dong.. gbs lepas, pake sejak kelas 4SD



shampoo:
--- kadang pantene, kadang natur, kadang clear.. ya mau2nya aja



cologne and/or perfume
--- hmmm bukan pecinta parfum. tp pake deodoran


 
CD in stereo right now:
--- ga ada


 
what you are wearing now?
--- piyama tidur



what will you do after this?
--- tidur lah kan udh malem



if you could get away with it and murder anyone
who would it be:
--- ga pernah kepikir



person and/or people you wish you could see right
now.
--- kk dan adek



some of your favorite movies:
--- pay it forward, forest gump



something you're looking forward to in the coming
week:
-- meja kerja baru!! dan semua keadaan membaik.. kangen sama sgala aktivitas normal



something you just ate:
--- siomay + baso tahu



something you are deathly afraid of:
--- apa ya? 



do you like candles:
--- tergantung.. 



do you like incense:
--- nggak


 
do you like the taste of blood:
--- wat? buat apa? nggak lah



do you believe in love:
--- tentu



do you believe in love at first sight:
--- iyes banget



are you in love?
--- selalu.. krn menyenangkan



do you believe in heaven:
-- harus



do you believe in God:
--- sangat



Do you have a tattoo?
--- hahaha buat apa? gak punya



can you eat with chopsticks:
--- bisa



what are some of your favorite
candies:
--- fox



Favorite Soda:
--- sprite



what's something you wish you could understand
better:
--- cara mendidik anak 



If you could turn back time,what would you
change?
--- sifat malas



If given a million dollars what's one thing you would
buy?
--- berangkatin haji semua keluarga



can you cook?
--- ya bisa



are you shy around your crush:
--- nggak






beres yaaa..
klo ada pertanyaan, kenapa bahasanya campur2 nih.. karena memang tantangan dari sananya pake bahasa bule.. 
nah trus kenapa dijawabnya pake bahasa indonesia? ya gpapa dong.. biar enak aja jawabnya hahaaa... menutupi kekurangan kemampuan berbahasa bule..

yowes yaaa.. ketemu lagi di post berikutnya

Tuesday, April 14, 2020

P S B B Covid-19

H-9 Ramadhan 1441 H


Sebentar lagi kita akan menjalankan ibadah shaum. Dan sampai hari ini, jumlah pasien Covid-19 masih bertambah. Ya Allah semoga semua ini cepat berlalu. Anak2 udah kangen pengen salat jamaah di mesjid. Gak kebayang bulan puasa taun ini, mereka gak ke mesjid untuk salat dan tarawih.

Hari ini ada berita di grup WhatsApp kalo Bekasi mulai diberlakukan PSBB setelah sebelumnya Jakarta yang memulai. Lalu Bandung akan menyusul Rabu depan.

PSBB. Apa itu?
Singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar. Jadi akan banyak pembatasan yang akan dilakukan terhadap segala aktivitas di kota Bandung. Semua akan dirumahkan kecuali pasar dan rumah sakit sepertinya.

Beratkah? Untuk orang2 yang bekerja dan mendapat penghasilan harian jelas puyeng. Mereka kebingungan hrs mendapatkan uang drmn. Sdgk waktunya tak tentu batasnya.
Jangankan untuk pekerja harian, para pekerja lain pun dibuat bingung. Karena semua aktivitas hrs dilakukan di rumah. Sementara tidak semua kegiatan bs dilakukan dr rumah.

Anak2 pun udh masuk fase sangat bosan ada di rumah. Mereka rindu sekolah, kegiatan diluar sekolah, teman2 dan semua tempat diluar rumah.
Walaupun ada hikmahnya sih anak2 dan abahnya ada di rumah. Mereka jadi saling tau kesibukan dan kebiasaan masing2 setiap harinya. Adik kakak ini gak mungkin akrab sepanjang harinya toh. Pasti ada benturan, mau besar atau kecil. Tapi terus masa mau ngambek kelamaan, mau main sama siapa dong? Kan temen mainnya emang cuma itu2 terus sepanjang hari setiap hari selama masa karantina ini. Hihiiii lucu ya. Mau gamau akrab lagi karena butuh temen.

Klo ambu selama masa karantina ini bertambah porsi kerjaannya. Jadi tukang penyedia cemilan dan jadi guru dadakan. Tiga anak semuanya harus sekolah dari rumah. Dengan level yang beda2, tapi waktu hampir bersamaan. Semuanya pengen diperhatiin saat ada kesulitan. Loh memang abahnya kemana? Ya abah kerja juga dari rumah. Abah ngasih kulian online dari rumah.

Kadang yang bikin keselnya gini.. Abah dari pagi udah ngabarin dan wanti2 klo mulai jam 8 sampai 9.30 ada kuliah pagi. Jadi klo bisa ga pada ribut ya. Karena nanti suaranya kedengeran. Ok kata sy dan anak2.
Eh sy lupa, anak2 juga kan mulai sekolah jam segitu. Klo anaknya bisa langsung dikondisikan sih enak ya.. Tapi bayangin aja, klo yg satu masih sibuk sama bolanya, yg satu lagi sibuk sama robotnya, ini gimana cara mereka standby langsung di depan laptopnya klo ambu ga pake suara desibel tinggi.
Aduuuh.. bah gmn nih? Sementara abah sibuk pake kemeja, karena gamau pake kaos walopun di dalam rumah. Masa iya ngasih kuliah pake kaos, ya ga enak lah, gitu katanya.
Yaaah ini tugas sy deh bujukin dua anak cowok buat siap2 belajar.


"Aku tuh ga suka bu sekolah di rumah. Bner2 ga serrrruuuu..... aku gamau aku maunya pergi sekolah ajaaaa...."
Ken sering banget sejak minggu pertama ngomong kaya gitu. Tapi Ken.. yg seperti Ken itu banyak, semua anak di Indonesia ini memang lagi sekolah dirumah semuanya. Social distancing kita ini Ken. Nanti dia sambil cemberut mulai jalan menuju meja depan yang udh disulap sy jadi ruang kelas.

Sampai kapan ini berlangsung, ga ada yang pernah tau. Tadi pagi sempat chat dengan Ayu, temen sy yg tinggal di Fukuoka, bahkan di Jepang pun malah ada gelombang lanjutan setelah sebelumnya sempat menurun kurvanya. Sekarang malah lebih ketat lagi aturannya karena jumlah pasien yg tiba2 melonjak setelah hanami.

Kita hanya harus banyak berdoa dan lebih khusyuk lagi meminta agar bencana wabah ini segera berakhir. Dan semoga wacana PSBB yang digaungkan pemerintah itu efeknya segera terasa. Aamiin yra.

Sunday, April 12, 2020

Mexican Bun / Roti Boy

Hari ke 27

Sejak karantina di rumah, kami jadi ada kebiasaan baru sekitar pukul 9 sampai 9.30 pagi. Berjemur!

Tapi pagi ini gerimis. Agenda berjemur gagal. Matahari ga muncul banyak, malah turun hujan.
Sy dari jam setengah 6 pagi udah sibuk sendiri di ruang makan dan dapur. Karena pagi ini ada pesanan bolu gulung batik dan roti sobek yang hrs sampai di rumah konsumen jam 9 pagi. Roti sobeknya sengaja dibuat lebih karena sy berencana mau kirim roti ini ke rumah Bu Darto di Cigadung.
Jam setengah 9 beres pesanan dan siap antar. Setelah itu beres, sy langsung packing sambal untuk dikirim ke Jakarta. Orang paket akan mengambil kerumah sekitar pukul 9-10 pagi. Masih ada waktu sy pikir. Cepat2 sy bungkus dan sy tulis alamat tujuan.
Sebenernya masih ada pesanan roti lagi. Tapi sy sarapan dulu deh kayanya, ini nih yang biasanya bikin maag sy kambuh klo sy terlalu sibuk mengerjakan pesanan kue. Terlalu asik, sy gamau telat selesai, telat sampai ke konsumen itu yg bikin sy khawatir dan akhirnya ga ingat sama perut sendiri 😁..

***

Ok. Sarapan beres. Kita mulai siap2 buat roti pesanan. Roti ini biasa disebut roti boy. Karena memang brand nya itu. Ada juga yg menyebutnya mexican coffee bread atau mexican coffee bun. Apapun itu, anak2 sy suka banget sama roti ini. Dan klo pengen beli, harus ke mall.. sedangkan mall skrg tutup karena wabah. Jangan sediiih... Ayo bikin aja kids..

**
Kita mulai siapin bahan2nya ya. Ini sy ambil resep dari IG @murniasri_sarifudin, resep aslinya dari @fen.z

Bahan:

250 gr tepung terigu pro tinggi (sy pake Cakra)
40 gr gula pasir
5 gr fermipan
2 butir kuning telur
15 gr susu bubuk
120 ml susu cair dingin
50 gr butter
2 gr garam


Toppingnya:

100 gr butter (sy pake anchor)
70 gr gula halus
1 butir telur ukuran sedang
1 bks kopi instan (larutkan dengan 1-2 SDM air panas bisa ditambah pasta mocha)
100 gr terigu (sy pake segitiga biru), ayak


Isian:

Salted butter bekukan (sy pake anchor) kurleb 5 gram utk masing2 roti. Klo ga punya, bebas aja mau diisi apa aja.

Cara buat roti:

1. Campurkan terigu, gula pasir, susu bubuk dan ragi hingga tercampur rata.



2. Masukkan kuning telur dan susu cair (susu cair tuang perlahan sedikit2 jgn langsung dituang semua) 



3. Uleni hingga setengah kalis kemudian tambahkan butter dan garam.


4. Uleni kembali hingga kalis dan elastis (windowpane stage)


5. Setelah adonan kalis sempurna, langsung bagi dan timbang lalu bulatkan sampai mulus. Masing2 sekitar 50 gram. Tapi klo sy di tahap ini diproofing dulu sekitar 15 menit sebelum ditimbang.



6. Setelah ditimbang, adonan sy gilas dan diberi isian butter beku. Lalu dibulatkan lg, usahakan sangat rapat supaya isiannya gak bocor pas dipanggang.



7. Tata adonan di loyang yg sudah dioles mentega (sy pake kertas  roti) diamkan hingga mengembang 2x lipat



8. Panaskan oven di suhu 200 derajat selama kurleb 15 menit.

9. Setelah siap dioven, semprotkan topping melingkar seperti obat nyamuk



10. Panggang selama kurleb 10-15 menit atau sampai topping terlihat kering


11. Keluarkan dari oven, hentakkan loyang perlahan supaya roti tidak kempes.


12. Sajikan hangat

** 

Cara buat topping; 

1. Mixer butter dan gula sampai mengembang lalu masukkan telur, kocok sampai rata.


2. Masukkan air kopi dan terigu. Kocok lagi sampai rata.


3. Setelah rata, masukkan ke dalam plastik pipping bag. Simpan dalam lemari es.


Nah karena produk ini sy jual... jadi sy kemas deh.



Ok beres.

Silakan dicoba ya. Lumayan buat menghabiskan waktu selama masa karantina sekalian bisa menambah cemilan anak2.



Thursday, April 9, 2020

Grocery's Day

Hampir 2 Minggu sejak terakhir keluar rumah untuk beli persediaan bahan makanan dan segala tetek bengek persabunan, akhirnya kita putuskan untuk keluar rumah sebentar karena semua persediaan itu habis.

Anak2 tunggu di rumah sama ibu. Biasanya klo sy dan suami pergi hanya berdua itu pake motor. Tapi karena bakal membeli barang yang lumayan agak banyak jd kami pergi pake mobil. 

Ok siap2. Pake baju lengan panjang (klo sy otomatis), pake kaos kaki, pake masker, Abah pake topi, sedangkan sy otomatis berhijab. Semprot mobil pake desinfektan. Ga mau bawa tas tadinya, tapi identitas dll mau taro mana? Yaudah pake tas selempang kecil.

***
Jalanan ga seramai biasanya. Padahal kalo normal, pasti jalanan padat ramai. Sampe supermarket, sebelum masuk ke dalam, kita diukur suhu tubuh oleh satpam. Klo suhu kita diatas 37.5° kita gak akan bisa masuk. Alhamdulillah suhu tubuh kita normal.
Di dalam supermarket, kondisi masih ada orang tapi ga padat. Hampir semua orang menggunakan masker, karena sejak awal Minggu ini kita diwajibkan menggunakan masker saat keluar rumah. Bahkan beberapa orang menggunakan sarung tangan.
..


Antara sedih, tegang, cemas pas belanja ini. Ada orang mendekat agak parno. Terus aja sy menjaga jarak. Rasanya pengen cepet2 beres belanjanya. Cari ini, cari itu.. anak2 titip ini, titip itu. Ah yang ada saja. Langsung cepet2 sy dan suami ke kasir setelah merasa semua barang yang dibutuhkan ada di keranjang.

Menghindari transaksi menggunakan cash, Abah menggunakan kartu debit untuk bayar. Dasar ada2 aja ya. Ternyata kartu debitnya mendadak ngadat. Sama sekali gamau mengakses PIN number. Ya Allah... Akhirnya pake cash juga.. hmm..

***

Setelah barang semua disimpan di bagasi. Kita siap pulang, tiba2 kepala terasa agak puyeng. Sy bilang Abah, knp ya. Abah bilang ya krn kita pake masker, pasti nafas agak sulit akhirnya oksigen kurang banyak yg masuk. Puyeeeng deh..

Ya Allah padahal sy belanja hanya sebentar. Pake masker hanya dari rumah sampai beres belanja. Tapi udh begini puyengnya... apalagi dokter, perawat ya yg seharian harus pake APD (alat pelindung diri) berlapis2.. masker berlapis.. hiks..
Semoga mereka selalu dalam lindungan Allah SWT..  dan segala kebaikan, kesabaran mrk dlm menangani pasien covid 19 dibalas Allah SWT. Aamiin yra

***


Corona cepet pulang ya. Udh kenyang keliling dunianya... Jangan balik lg yaa..

Wednesday, April 8, 2020

New Bakery

Hari ke 25 #stayathome

Sejak kita dikarantina akibat corona, anak2 dan abahnya diam di rumah. Karena ga banyak yg bisa mrk kerjakan, akhirnya sering cari camilan. Hmmm... Yang tadinya ga terlalu sering bikin camilan, skrg jd sering bahkan sangat sering bikin camilan.

Ah udah lama ga bikin roti. Kayanya mesti diasah lg nih kemampuan ngadon rotinya. Eh ternyata laku.. ngeroti lagi, ngeroti lagi.. sampai akhirnya ada teman yang minat pengen nyoba roti yg biasa jd cemilan anak2. Okeh.. mulailah kita berbisnis roti. Yeaay..




Roti sobeeeek niiih Buu..
Anak2 suka makan roti sy. Seneng rasanya kalo bikin sesuatu trus mrk habiskan.
Walaupun bikin roti itu lumayan effortnya, tapi terbayar liat anak2 suka.

Nanti kita bikin roti lain yaa..

Ied Mubarak 1441 H

Subhanallah lebaran tahun ini akan menjadi lebaran yang punya kesan mendalam dan akan selalu dikenang selama hidup sy. Gak pernah terbayang...