Tuesday, April 14, 2020

P S B B Covid-19

H-9 Ramadhan 1441 H


Sebentar lagi kita akan menjalankan ibadah shaum. Dan sampai hari ini, jumlah pasien Covid-19 masih bertambah. Ya Allah semoga semua ini cepat berlalu. Anak2 udah kangen pengen salat jamaah di mesjid. Gak kebayang bulan puasa taun ini, mereka gak ke mesjid untuk salat dan tarawih.

Hari ini ada berita di grup WhatsApp kalo Bekasi mulai diberlakukan PSBB setelah sebelumnya Jakarta yang memulai. Lalu Bandung akan menyusul Rabu depan.

PSBB. Apa itu?
Singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar. Jadi akan banyak pembatasan yang akan dilakukan terhadap segala aktivitas di kota Bandung. Semua akan dirumahkan kecuali pasar dan rumah sakit sepertinya.

Beratkah? Untuk orang2 yang bekerja dan mendapat penghasilan harian jelas puyeng. Mereka kebingungan hrs mendapatkan uang drmn. Sdgk waktunya tak tentu batasnya.
Jangankan untuk pekerja harian, para pekerja lain pun dibuat bingung. Karena semua aktivitas hrs dilakukan di rumah. Sementara tidak semua kegiatan bs dilakukan dr rumah.

Anak2 pun udh masuk fase sangat bosan ada di rumah. Mereka rindu sekolah, kegiatan diluar sekolah, teman2 dan semua tempat diluar rumah.
Walaupun ada hikmahnya sih anak2 dan abahnya ada di rumah. Mereka jadi saling tau kesibukan dan kebiasaan masing2 setiap harinya. Adik kakak ini gak mungkin akrab sepanjang harinya toh. Pasti ada benturan, mau besar atau kecil. Tapi terus masa mau ngambek kelamaan, mau main sama siapa dong? Kan temen mainnya emang cuma itu2 terus sepanjang hari setiap hari selama masa karantina ini. Hihiiii lucu ya. Mau gamau akrab lagi karena butuh temen.

Klo ambu selama masa karantina ini bertambah porsi kerjaannya. Jadi tukang penyedia cemilan dan jadi guru dadakan. Tiga anak semuanya harus sekolah dari rumah. Dengan level yang beda2, tapi waktu hampir bersamaan. Semuanya pengen diperhatiin saat ada kesulitan. Loh memang abahnya kemana? Ya abah kerja juga dari rumah. Abah ngasih kulian online dari rumah.

Kadang yang bikin keselnya gini.. Abah dari pagi udah ngabarin dan wanti2 klo mulai jam 8 sampai 9.30 ada kuliah pagi. Jadi klo bisa ga pada ribut ya. Karena nanti suaranya kedengeran. Ok kata sy dan anak2.
Eh sy lupa, anak2 juga kan mulai sekolah jam segitu. Klo anaknya bisa langsung dikondisikan sih enak ya.. Tapi bayangin aja, klo yg satu masih sibuk sama bolanya, yg satu lagi sibuk sama robotnya, ini gimana cara mereka standby langsung di depan laptopnya klo ambu ga pake suara desibel tinggi.
Aduuuh.. bah gmn nih? Sementara abah sibuk pake kemeja, karena gamau pake kaos walopun di dalam rumah. Masa iya ngasih kuliah pake kaos, ya ga enak lah, gitu katanya.
Yaaah ini tugas sy deh bujukin dua anak cowok buat siap2 belajar.


"Aku tuh ga suka bu sekolah di rumah. Bner2 ga serrrruuuu..... aku gamau aku maunya pergi sekolah ajaaaa...."
Ken sering banget sejak minggu pertama ngomong kaya gitu. Tapi Ken.. yg seperti Ken itu banyak, semua anak di Indonesia ini memang lagi sekolah dirumah semuanya. Social distancing kita ini Ken. Nanti dia sambil cemberut mulai jalan menuju meja depan yang udh disulap sy jadi ruang kelas.

Sampai kapan ini berlangsung, ga ada yang pernah tau. Tadi pagi sempat chat dengan Ayu, temen sy yg tinggal di Fukuoka, bahkan di Jepang pun malah ada gelombang lanjutan setelah sebelumnya sempat menurun kurvanya. Sekarang malah lebih ketat lagi aturannya karena jumlah pasien yg tiba2 melonjak setelah hanami.

Kita hanya harus banyak berdoa dan lebih khusyuk lagi meminta agar bencana wabah ini segera berakhir. Dan semoga wacana PSBB yang digaungkan pemerintah itu efeknya segera terasa. Aamiin yra.

No comments:

Post a Comment

Ied Mubarak 1441 H

Subhanallah lebaran tahun ini akan menjadi lebaran yang punya kesan mendalam dan akan selalu dikenang selama hidup sy. Gak pernah terbayang...